Kehadiran internet seperti sesuatu yang menggemparkan. Mayoritas, sih, disambut dalam artian positif. Salah satu produk yang lahir dan mendunia dari internet adalah apa yang kita kenal dengan media sosial. Memang, media sosial itu banyak banget manfaatnya. Sebagai contoh seperti apa yang saya baca dari jurnal dari Merlyna Lim, ia membahas tentang bagaimana pengaruh media sosial di Indonesia pada khususnya. Artikel/jurnal ini mengkritisi tentang pengaruh-pengaruh dan berbagai aktivisme atau gerakan yang muncul sebagai pemanfaatan eksistensi media sosial di Indonesia. Siapa yang tidak tahu Twitter? Facebook? Zaman sekarang dua media sosial itu tentu hal yang popular di telinga masyarakat. Facebook eksistensinya sangat berpengaruh pada zamannya. Hampir semua orang memiliki satu akun Facebook. Untuk apa? Kalau saya pribadi menggunakannya untuk menjalin relasi dengan teman-teman dan keluarga. Facebook berisi postingan status, foto, dan bisa chatting. Lalu, zaman berganti sehingga me...
Post-truth adalah suatu istilah yang menggambarkan bahwa pembentukan opini publik lebih dipengaruhi oleh keyakinan dan perasaan pribadi ketimbang fakta-fakta objektif yang terjadi di masyarakat. Hal ini sebenarnya berbahaya, di mana orang dapat semena-mena menghipnotis masyarakat dengan omongan subjektifnya. Sebagai contoh nyata di era milenial ini adalah, kecanggihan teknologi membuat hoax lebih mudah dicerna dan ditanggapi oleh masyarakat atau istilahnya netizen . Contoh lain adalah bentuk konspirasi politik yang dengan mudahnya mengadu domba rakyat yang mulanya satu tujuan. Politik ini juga salah satu hal kuat untuk perpecahan. Lalu, sebagai kaum milenial, bagaimana kita bisa berinteraksi di tengah-tengah suasana seperti ini? Sebenarnya mudah. Bentengi dirimu dengan cukup ilmu. Orang yang berilmu tentu tidak mudah termakan ‘kabar burung’. Masa modern tentu harusnya mematangkan pikiran untuk lebih up-to-date . Bagaimana kita berpikir untuk mempertanggungjawabkan hal yang kita ba...